Penyebab Krisis Keuangan Global & Dampaknya untuk Indonesia
Mengungkapkan, penyebab dari krisis keuangan global dan dampak nya untuk Indonesia 2007-2008 terjadi akibat kebangkrutan Lehman Brothers Holding Incorporation (LBHI), sebuah bank investasi di AS. banyak perusahaan menawarkan kredit perumahan kepada debitur tanpa pengalaman kredit sama sekali. bahkan tak punya pendapatan tetap sama sekali. maka dari situ kpr sangat beresiko tinggi untuk masyarakat tanpa pengalaman.
Namun, masalah belum selesai di situ. Kala itu, Lehman Brothers mengemas KPR tersebut menjadi instrumen derivatif dalam perdagangan di pasar keuangan global. “Jadi orang mau beli rumah tidak harus menunjukkan dia punya job, dia punya income. Nah orang-orang kenapa bisa beli? karena bubble harga rumah tinggi, dan mereka bisa membiayainya dengan harga yang makin naik,” ujar Sri Mulyani.
Masalah Apa Sebenarnya Terjadi ?
Perusahaan-perusahaan besar Wall Street seperti Lehman Brothers, Merryll Lynch, Morgan Stanley dan Goldman Sachs beroperasi dengan leverage yang luar biasa tinggi 30 banding 1 atau bahkan 40 bandingkan Ketika nilai aset turun setelah gelembung perumahan dan pendapatan tetap pecah. banyak dari perusahaan dengan leverage tinggi ini tidak siap untuk menanggung kerugian.
Lehman Brothers, sebuah bank investasi menengah AS, ambruk pada 15 September 2008 sebagai korban pertama krisis tersebut. Hal ini memicu kepanikan pasar yang kemudian menjalar ke seluruh sistem keuangan. Raksasa Citibank harus menerima bantuan hidup dari pemerintah AS. Ketua Federal Reserve Ben Bernanke menyatakan bahwa “kehancuran keuangan global sudah dekat”.
Banyak bank memberikan ratusan miliar dolar hipotek subprime buruk. Lainnya juga di rancang gagal melakukan pembayaran. Mereka menginvestasikan sejumlah besar aset berisiko dengan aman. Luar biasanya lagi, regulator tidak khawatir dengan praktik perbankan yang memalukan ini.
Bagian yang besar dan terus berkembang dari hipotek subprime tidak di terbitkan oleh bank sama sekali, melainkan oleh pemberi pinjaman non-bank yang berasal dari hipotek cerdik. Pada tahun 2007, broker hipotek, bukan bank, yang berasal lebih dari setengah dari semua pinjaman subprime sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai “perbankan bayangan”
Dampak Krisis Keuangan Terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak krisis keuangan terhadap perekonomian Indonesia tidak begitu parah, di bandingkan dengan dampak di negara-negara Asia lainnya. Dampaknya berumur pendek, dan ekonomi Indonesia dengan cepat pulih. Pertumbuhan melambat dari 6,1 persen pada 2008 menjadi 4,5 persen pada 2009.
Thailand dan Malaysia mengalami pertumbuhan negatif masing-masing sebesar 2,3 persen dan 1,5 persen. Tidak seperti Thailand dan Malaysia, yang ekspornya sebagian besar merupakan komponen dan produk manufaktur yang di tujukan untuk pasar AS, ekspor Indonesia terutama merupakan komoditas yang sebagian besar ditujukan ke China dan India.
Pada tahun 2008, cadangan devisa turun menjadi $52 miliar dari $57 miliar, tetapi kemudian melonjak menjadi $66 miliar karena modal mengalir kembali ke negara itu. Investasi portofolio melonjak dari $1,8 miliar menjadi $10,3 miliar; ekspor turun 16 persen, tetapi kemudian naik 27 persen di tahun berikutnya.
Baca Selengakpanya 4 Peristiwa Besar Krisis Keuangan di dunia
Dampak Krisis Keuangan Terhadap Investor Indonesia
Hanya di pasar keuangan, krisis memiliki dampak terbesar. Saat investor melepas saham Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 51 persen pada 2008, namun melonjak 87 persen pada 2009. Pelajaran dari krisis keuangan global 2008-2009 adalah pertama, ketahanan ekonomi merupakan prasyarat untuk memitigasi dampak krisis, dan ini hanya dapat dicapai dengan membangun fundamental ekonomi makro yang sehat. Kedua, regulasi ketat tentang sistem keuangan tidak boleh di kompromikan dengan alasan apapun.
Jika ingin mencari solusi krisis keuangan harian anda, ,gunakan Aplikasi Pintu aplikasi jual beli crypto terpercaya di indonesia